PT SMGP dan Pemkab Madina Sosialisasi Cara Kerja Alat Pendeteksi H2S di Sibanggor Julu

PT SMGP Dan Pemkab Madina Sosialisasi Cara Kerja Alat Pendeteksi H2S di Sibanggor Julu

Topmetro.news – Perusahaan panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) dan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal (Madina) terus menindaklanjuti penyelesaian masalah yang timbul dari musibah yang terjadi pada tanggal 25 Januari 2021 lalu yang menyebabkan meninggal 5 orang dan puluhan warga diduga teracuni Hidrogen Sulfida (H2S).

Dimana, peristiwa tersebut terjadi diduga sewaktu perusahaan melakukan uji coba pengoperasian salah satu sumur uap panas bumi dan memberikan kabar perkembangannya.

Pada kesempatan itu dijelaskan pula tentang bagaimana gas beracun H2S, proses masuk gas ke dalam tubuh manusia. Dampaknya, karakteristik, sumber-sumbernya dan pertolongan pertamanya. Dilanjutkan juga dengan penjelasan mengenai sistem deteksi, sistem alarm dan bagaimana alarm diset.

Terkait hal itu perusahaan tersebut telah melaksanakan pemasangan alat pendeteksi gas beracun H2S di sekitar kantor Kepala Desa Sibanggor Julu pada hari Selasa (02/02/2021) kemarin.

Alat Pendeteksi Gas Beracun H2S

Pemasangan alat pendeteksi gas beracun H2S ini dilakukan atas permintaan warga Desa Sibanggor Julu dalam musyawarah di Kantor Bupati Mandailing Natal (Madina)

Menyusul pemasangan tersebut, PT SMGP bersama Pemerintah Kabupaten Madina mengadakan sosialisasi. Guna menjelaskan kepada warga bagaimana cara kerjanya dan bagaimana menyikapinya jika dideteksi adanya gas beracun.

Berbagai unsur warga hadir, antara lain pemuka agama, tokoh pemuda, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Kapolsek dan jajarannya, Brimob, TNI Babinsa dan lainnya. Dan mewakili Pemkab Madina yaitu Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kasmir Nasution MM yang turut memfasilitasi sosialisasi tersebut. Hadir juga dari dinas kesehatan Pemkab Madina yaitu Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat, Abdul Azis Nasution

Dalam rapat tersebut Kelala Dinas Lingkungan Hidup, Kasmir Nasution mengatakan kegiatan sosialisasi itu sebagai bentuk pengenalan mengenai gas beracun H2S kepada masyarakat yang hadir.

“Kegiatan ini sesuai dengan permintaan warga kepada Bupati, dan tujuan kegiatan ini untuk menyosialisasikan pengenalan mengenai gas beracun H2S dan bagaimana warga bisa menyikapinya. Sekiranya harus menghadapinya nanti,” paparnya

“Saat ini sedang dilakukan pengukuran arah angin di beberapa lokasi wellpad untuk dapat menentukan titik pemasangan alat pendeteksi gas beracun,” paparnya

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Madina, Abdul Aziz Nasution menambahkan bahwa kami juga memasang alat arah angin atau wind shock, titik kumpul, arah evakuasi serta batas aman termasuk tempat pertolongan pertama untuk warga sekitar juga ditentukan.

Sementara itu HSE Supervisor PT SMGP, Surya Awaluddin menjelaskan bahwa perusahaan telah memasang 6 alat sensor di sekitar wilayah Desa Sibanggor Julu.

“Sesuai permintaan warga dalam musyawarah yang di fasilitasi pemerintah daerah. Kita telah memasang 6 alat sensor di wilayah desa sibanggor julu,” ungkapnya.

 

Reporter | Jeffry Barata Lubis

Related posts

Leave a Comment